Kamis, 04 Januari 2018

#Reportase #TemuTokohPeduliUmatBengkulu #RisalahAkhirTahun2017 #RumahMakanBakakak31Desember 2017















Pada tanggal 31 Desember 2017 telah diadakan Temu Tokoh Peduli Umat Bengkulu dengan mengambil tema Risalah Akhir Tahun : “Memburu Islam Politik, Menghadang Kebangkitan Umat”.
Tahun 2017 diwarnai oleh berbagai peristiwa politik penting yang mempengaruhi pemikiran dan perasaan umat. Kesadaran umat untuk kembali kepada Islam politik terlihat event akbar 212.  Pembicara I, Ibu Fitri Andusti yang membawakan materi dengan tema “Narasi Politik Identitas, Memburu Islam Politik”mengurai bahwa sejak event akbar 212 yang berujung pada kekalahan Ahok, muncul berbagai tuduhan sesat dan menyesatkan kepada umat Islam dengan klimaks terbitnya perpu ormas.  Perpu ini menjadi alat penguasa untuk membungkam ormas-ormas yang dinilai kritis terhadap kebijakan penguasa. Sejak itu Islam politik  dianggap sebagai gerakan radikal, ekstrimis dan anti pancasila/NKRI. Kebangkitan umat yang mulai muncul dihalangi dengan berbagai upaya sistematis.  Salah satunya melalui gerakan Islam moderat. Gerakan Islam moderat ini telah menghalangi upaya umat untuk kembali bangkit dan bersatu.
Pada sesi materi 2, Ibu Elis Anisah menyampaikan tema “Islam Moderat, Penghalang Persatuan Umat”. Beliau mengurai panjang lebar tentang bahaya Islam moderat.  Islam moderat merupakan bentukan barat sebagai upaya untuk menghalangi kebangkitan Islam. Dalam dokumen Rand Corporation dijelaskan bahwa barat membagi umat Islam menjadi 4 golongan yaitu kelompok radikal, kelompok moderat, kelompok tradisional dan kelompok sekuler.   Keempat kelompok ini saling di adu domba oleh barat. Barat mengangkat dan mendukung kelompok moderat yang membawa nilai-nilai kebebasan barat dan menjatuhkan dengan tuduhan keji, kelompok yang di stigma radikal. Padahal kelompok ini adalah kelompok yang serius memperjuangkan penerapan Islam secara kaafah.    Sebagai kesimpulan, pembicara mengajak  peserta untuk untuk terus berjuang menerapkan Islam kaafah agar persatuan dan kebangkitan umat segera terwujud dalam bingkai Khilafah Islamiyah.

Acara yang diselenggarakan di Rumah Makan Bakakak ini dihadiri tidak kurang dari 22 tokoh perempuan dari kalangan mubalighoh, ormas, intelektual dan aktivis kampus. Para peserta terlihat antusias mengikuti rangkaian acara  dan mereka aktif berpartisipasi memberikan pertanyaan.

Pemuda Islam : Think About Palestine Not Valentine

Oleh Najmah Jauhariyyah (Pegiat Sosial Media Bengkulu) Manusia adalah makhluk yang mampu berfikir.  Dengan berfikir manusia menjadi makhlu...