Terdorong
untuk mengembalikan posisi kaum Muslimin sebagai umat terbaik, maka Muslimah Hizbut Tahrir
Indonesia (MHTI) DPD I Bengkulu kembali mengadakan diskusi publik bulanan yang
dikemas dalam Kajian Cermin Wanita Sholihah.
Khusus pada bulan Desember ini, acara Kajian Cermin Wanita Sholihah
diadakan MHTI DPD I Bengkulu bekerjasama dengan Badan Kontak Majelis Taklim
(BKMT) Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu. Badan Kontak Majelis Taklim merupakan
wadah strategis bagi pencerdasan umat melalui upaya pembinaan dan syiar dakwah
khususnya di kalangan para ibu. Ini sejalan dengan misi Muslimah Hizbut
Tahrir Indonesia yang peduli terhadap urusan umat dengan selalu merespon
permasalahan seputar perempuan, keluarga dan generasi dan memberikan solusi
terbaik yaitu sesuai dengan Aqidah Islam. Oleh karena itu kerjasama yang
bersinergi antara 2 lembaga ini patut didukung dan ditindak lanjuti.
Acara
ini diadakan pada hari Sabtu, 15 Desember 2012 di Masjid Baiturrahim Simpang
Lama Kota Bengkulu mengangkat tema “Wanita Mulia dan Bahagia, Syariah
Jawabannya”. Dalam sambutannya, Ibu Hj. Elly Rahmat, S.Sos, Ketua BKMT
Kecamatan Ratu Samban menyambut gembira silah ukhuwah yang ditawarkan oleh MHTI
DPD I Bengkulu melalui kegiatan syiar dan dakwah Islam. Menurut beliau, wanita
akan menjadi mulia dan bahagia, jika wanita memahami dan mau melaksanakan
syariat Islam. Dalam penyampaian
materinya, Ustadzah Indah Kartika Sari, SP (Ketua Muslimah Hizbut Tahrir
Indonesia DPD I Bengkulu) menjelaskan bahwa hanya syariah satu-satunya yang
menjamin kemuliaan dan kebahagiaan seluruh umat tidak terkecuali perempuan. Persoalan yang mendera perempuan saat ini
tidak lain akibat diterapkannya sistem kapitalisme yang tidak memanusiakan
perempuan. Sementara dalam Islam,
perempuan akan dimuliakan karena posisinya sebagai murobbiyatul ajyal (pembina
generasi). Untuk mengoptimalkan peran
tadi maka negara akan menjamin hak-hak perempuan khususnya dalam nafkah,
perlindungan keamanan, jaminan pendidikan dan kesehatan. Semuanya ini pernah dirasakan oleh para
perempuan yang pernah hidup dalam masa kejayaan Islam. Akhirnya Ustadzah Indah Kartika Sari mengajak
para hadirin untuk bersama-sama berperan
aktif dalam syiar dan dakwah Islam melalui forum majelis taklim. Hanya dengan
cara inilah umat Islam akan meraih
kembali predikat khayru ummah melalui ditegakkannya sistem Islam.
Acara
yang dipandu oleh Drg.Eka Dewi mendapatkan respon positif melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Salah
satu pertanyaan yang menarik adalah tentang fenomena kekerasan perempuan yang
terus mengalami peningkatan di Propinsi Bengkulu dan juga pembahasan tentang
kasus-kasus kekerasan yang dialami para TKW di luar negeri. Menurut Bu Hj. Elly Rahmat yang juga menjadi
salah satu penyiar Radio RRI pro 1, persoalan-persoalan tersebut seringkali
menjadi bahasan hangat di salah satu rubrik yang beliau asuh. Bahkan beliau menawarkan MHTI Bengkulu juga
terlibat dalam acara tersebut.
Acara ini dihadiri tidak kurang dari 150 peserta ibu-ibu penggerak majelis taklim
dari berbagai penjuru Kota Bengkulu.
Menurut Ketua Panitia, Feliyanah, acara ini diharapkan menjadi sarana
untuk membumikan syariah kaafah di kalangan ibu-ibu majelis taklim Kota
Bengkulu. Sementara Bu Hj. Elly Rahmat
berkomentar, ibu-ibu merasa puas dan mendapatkan ilmu yang banyak dari acara
kajian ini. By Intishorul Ummah