Selasa, 18 Desember 2012

REPORTASE KAJIAN CERMIN WANITA SHOLIHAH EDISI DESEMBER 2012




                Terdorong untuk mengembalikan posisi kaum Muslimin sebagai  umat terbaik, maka Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD I Bengkulu kembali mengadakan diskusi publik bulanan yang dikemas dalam Kajian Cermin Wanita Sholihah.  Khusus pada bulan Desember ini, acara Kajian Cermin Wanita Sholihah diadakan MHTI DPD I Bengkulu bekerjasama dengan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu. Badan Kontak Majelis Taklim merupakan wadah strategis bagi pencerdasan umat melalui upaya pembinaan dan syiar dakwah khususnya di  kalangan para ibu.  Ini sejalan dengan misi Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia yang peduli terhadap urusan umat dengan selalu merespon permasalahan seputar perempuan, keluarga dan generasi dan memberikan solusi terbaik yaitu sesuai dengan Aqidah Islam. Oleh karena itu kerjasama yang bersinergi antara 2 lembaga ini patut didukung dan ditindak lanjuti.
                Acara ini diadakan pada hari Sabtu, 15 Desember 2012 di Masjid Baiturrahim Simpang Lama Kota Bengkulu mengangkat tema “Wanita Mulia dan Bahagia, Syariah Jawabannya”. Dalam sambutannya, Ibu Hj. Elly Rahmat, S.Sos, Ketua BKMT Kecamatan Ratu Samban menyambut gembira silah ukhuwah yang ditawarkan oleh MHTI DPD I Bengkulu melalui kegiatan syiar dan dakwah Islam. Menurut beliau, wanita akan menjadi mulia dan bahagia, jika wanita memahami dan mau melaksanakan syariat Islam.  Dalam penyampaian materinya, Ustadzah Indah Kartika Sari, SP (Ketua Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD I Bengkulu) menjelaskan bahwa hanya syariah satu-satunya yang menjamin kemuliaan dan kebahagiaan seluruh umat tidak terkecuali perempuan.  Persoalan yang mendera perempuan saat ini tidak lain akibat diterapkannya sistem kapitalisme yang tidak memanusiakan perempuan.  Sementara dalam Islam, perempuan akan dimuliakan karena posisinya sebagai murobbiyatul ajyal (pembina generasi).  Untuk mengoptimalkan peran tadi maka negara akan menjamin hak-hak perempuan khususnya dalam nafkah, perlindungan keamanan, jaminan pendidikan dan kesehatan.   Semuanya ini pernah dirasakan oleh para perempuan yang pernah hidup dalam masa kejayaan Islam.  Akhirnya Ustadzah Indah Kartika Sari mengajak para hadirin untuk  bersama-sama berperan aktif dalam syiar dan dakwah Islam melalui forum majelis taklim. Hanya dengan cara inilah umat Islam akan  meraih kembali predikat khayru ummah melalui ditegakkannya sistem Islam.
                Acara yang dipandu oleh Drg.Eka Dewi mendapatkan respon positif melalui  pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Salah satu pertanyaan yang menarik adalah tentang fenomena kekerasan perempuan yang terus mengalami peningkatan di Propinsi Bengkulu dan juga pembahasan tentang kasus-kasus kekerasan yang dialami para TKW di luar negeri.  Menurut Bu Hj. Elly Rahmat yang juga menjadi salah satu penyiar Radio RRI pro 1, persoalan-persoalan tersebut seringkali menjadi bahasan hangat di salah satu rubrik yang beliau asuh.  Bahkan beliau menawarkan MHTI Bengkulu juga terlibat dalam acara tersebut.
                Acara ini dihadiri tidak kurang dari 150 peserta ibu-ibu penggerak majelis taklim dari berbagai penjuru Kota Bengkulu.  Menurut Ketua Panitia, Feliyanah, acara ini diharapkan menjadi sarana untuk membumikan syariah kaafah di kalangan ibu-ibu majelis taklim Kota Bengkulu.  Sementara Bu Hj. Elly Rahmat berkomentar, ibu-ibu merasa puas dan mendapatkan ilmu yang banyak dari acara kajian ini. By Intishorul Ummah

Pemuda Islam : Think About Palestine Not Valentine

Oleh Najmah Jauhariyyah (Pegiat Sosial Media Bengkulu) Manusia adalah makhluk yang mampu berfikir.  Dengan berfikir manusia menjadi makhlu...