Selasa, 09 Mei 2017

Reportase Daurah Islam Rahmatan Lil Aalamiin (IRA) DPD II Muslimah_HTI_Kota Bengkulu “Khilafah: Kewajiban Syar’iy, Janji Allah dan Kabar Gembira Rasulullah”







Islam adalah agama yang syamil dan mutakamil. Agama yang  mencakup seluruh aturan sehingga  manusia tak perlu lagi  mencar aturan lain. Untuk meraih kesempurnaan Islam, maka perlu sebuah sistem Khilafah, yaitu sistem kenegaraan  yang bersumber dari Allah dan Rasulullah. Inilah  yang mendorong Muslimah HTI DPD II Kota Bengkulu menyelenggarakan Daurah IRA dengan  tema “Khilafah : Kewajiban Syar’iy, Janji Allah dan Kabar Gembira Rasulullah” pada Hari  Minggu tanggal 7 Mei 2017 bertempat di Sekretariat HTI Provinsi Bengkulu.
Ustadzah Ummu Athaya (Aktivis Muslimah Hizbut Tahrir) sebagai narasumber dalam Daurah IRA kali ini. Mengawali materinya, beliau menukil  sebuah hadis yang berbunyi: "Nabi SAW bersabda, "Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja dictator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, beliau diam". [HR. Imam Ahmad]. Hadist ini adalah salah satu dalil yang membuktikan bahwa penegakan Khilafah adalah suatu kewajiban. Hal ini diperkuat oleh firman Allah SWT, “Maka demi tuhanmu, mereka pada hakekatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan Kamu (Muhammad) sebagai hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan...” (QS. An-Nisa 65). Kedua dalil ini sangat jelas bahwa Khilafah adalah sebuah kewajiban yang akan menerapkan  Syariat Islam secara keseluruhan, paparnya.

Beliau mengatakan bahwa Islam diturunkan oleh Allah SWT agar menjadi rahmat bagi seluruh alam.  Rahmat bagi semesta alam akan terwujud manakala Syariat Islam diterapkan secara keseluruhannya di tengah-tengah kehidupan manusia. Faktanya, saat ini syariat Islam belum diterapkan secara keseluruhannya sehingga memunculkan problematika umat.  Salah satunya adalah problem di dunia pendidikan.  Mahalnya biaya pendidikan menjadi bukti bahwa Sistem Pendidikan Islam belum diterapkan karena ketiadaan khilafah.
Di akhir acara, beliau memperkenalkan Hizbut Tahrir Indonesia dan metode perjuangan HTI yang sesuai dengan metode Rasulullah SAW. Tak lupa beliau  mengajak peserta bergabung bersama Hizbut Tahrir Indonesia untuk memperjuangkan tegaknya khilafah sebagai metode untuk  menerapkan Syariah Islam secara kaafah agar rahmatnya Islam dapat dirasakan seluruh alam.

Dalam acara  yang dihadiri lebih dari 30 peserta dari kalangan mahasiswi, guru dan ibu-ibu majelis ta’lim ini juga disosialisaikan GERAKAN 100.000 MAHASISWA TUNTUT SISTEM PENDIDIKAN TINGGI KHILAFAH.  Peserta dari kalangan mahasiswi menyatakan dukungannya dalam bentuk tanda tangan. Acara diakhiri dengan foto bersama peserta dan pembicara.
Walaahu A’lam Bish Shawaab



Pemuda Islam : Think About Palestine Not Valentine

Oleh Najmah Jauhariyyah (Pegiat Sosial Media Bengkulu) Manusia adalah makhluk yang mampu berfikir.  Dengan berfikir manusia menjadi makhlu...