Muslimah HTI
Bengkulu menyelenggarakan "Kajian Cermin Wanita Shalihah “Nestapa Kabut Asap, Pemerintah Wajib Koreksi
Total Tata Kelola Gambut” Acara ini dihadiri sekitar 75 peserta dari
kalangan mahasiswa, guru dan ibu-ibu majelis taklim. Ustadzah Sri Sulastri, SE dan Ustadzah Oca menjadi
narasumber dalam kajian tersebut. Keduanya memaparkan
materi
tentang " Nestapa Kabut Asap, Pemerintah Wajib Koreksi Total
Tata Kelola Gambut”.
ia menyampaikan
bahwa kabut asap yang saat ini menjadi
bencana nasional merupakan salah satu bentuk kerusakan akibat ulah tangan
manusia, Kabut asap
tahun ini jauh lebih parah dari tahun lalu. Korban
berjatuhan setiap hari, kabut asap yang tidak berkesudahan ini menyebabkan
infeks saluran pernapasan akut (ISPA), mata merah yang menyerang dari berbagai
kalangan anak-anak mampun orang tua. Pembakaran lahan oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab ini semata-mata sebagai penghematan biaya demi lahan gambut,
ini disebabkan akibat diterapkannya sistem kapitalisme dan liberalisasi Sumber
Daya Alam (SDA) sehingga pihak asing maupun pihak kapital bebas mengelola
sesuai kemauan sendiri tanpa ada ada aturan dari negara. Negara tidak boleh
menyerahkan urusannya kepada swasta (privatisasi) karena akan menghilangkan
penguasaan atas aset-aset milik umum, baik sebagian maupun
keseluruhan; baik sementara maupun selamanya; baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Dalam
sistem ekonomi kapitalis, kebebasan memiliki dan kebebasan berusaha dijamin
oleh negara melalui undang-undang. Peran negara diminimalkan dalam kegiatan
ekonomi dan hanya diposisikan sebagi regulator. Dengan demikian peluang swasta
khususnya asing akan semakin besar dalam menguasai perekonomian negeri ini.
Penggantinya adalah sistem ekonomi dan politik Islam. Hal itu bisa terwujud
jika umat Islam dan tokoh umat secara bersama-sama berjuang untuk menegakkan
kembali sistem ekonomi Islam di bawah naungan Khilafah ar-Rasyidah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah.
Acara ini
dilaksanakan pada hari Ahad, 25 Oktober 2015 bertempat di Sekretariat DPD I HTI
Bengkulu,. acara ini dilaksanakan untuk menyampaikan opini kepada masyarakat bahwa
bencana kabut asap adalah masalah sistemik dan itu dampak dari diterapkannya
sistem kapitalis serta urgennya memperjuangkan syariah dan khilafah agar sumber
daya alam kita benar-benar untuk kemaslahatan ummat. Peserta begitu semangat
dan antusias dalam menyimak pemaparan materi dan fokus dalam mengikuti tahapan
acara demi acara.
Wallahualam.