Islam adalah agama yang syamil dan mutakamil. Agama yang mencakup seluruh aturan sehingga manusia tak perlu lagi mencar aturan lain. Untuk meraih kesempurnaan Islam, maka perlu sebuah sistem Khilafah, yaitu
sistem kenegaraan yang bersumber dari
Allah dan Rasulullah. Inilah yang
mendorong Muslimah HTI DPD II Kota Bengkulu menyelenggarakan
Daurah IRA dengan tema “Khilafah : Kewajiban
Syar’iy, Janji Allah dan Kabar Gembira Rasulullah” pada Hari Minggu tanggal 7 Mei 2017
bertempat di Sekretariat HTI Provinsi Bengkulu.
Ustadzah
Ummu Athaya (Aktivis Muslimah Hizbut Tahrir) sebagai narasumber dalam Daurah
IRA kali ini. Mengawali materinya, beliau menukil sebuah hadis
yang berbunyi: "Nabi SAW bersabda, "Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah
masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak
menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj
al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah
menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada
kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa
itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya.
Setelah itu, akan datang masa raja dictator (pemaksa); dan atas kehendak Allah
masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak
menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj
al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, beliau diam". [HR. Imam Ahmad]. Hadist ini adalah salah satu dalil yang
membuktikan bahwa penegakan Khilafah adalah suatu kewajiban. Hal ini diperkuat
oleh firman Allah SWT, “Maka demi tuhanmu, mereka pada hakekatnya
tidak beriman hingga mereka menjadikan Kamu (Muhammad) sebagai hakim terhadap
perkara yang mereka perselisihkan...” (QS. An-Nisa 65). Kedua dalil ini sangat
jelas bahwa Khilafah adalah sebuah kewajiban yang akan menerapkan Syariat
Islam secara
keseluruhan, paparnya.
Beliau mengatakan bahwa
Islam diturunkan oleh Allah SWT agar menjadi rahmat bagi seluruh alam. Rahmat bagi semesta alam akan terwujud
manakala Syariat Islam diterapkan secara keseluruhannya di tengah-tengah
kehidupan manusia. Faktanya, saat ini syariat Islam belum diterapkan secara
keseluruhannya sehingga memunculkan problematika umat. Salah satunya adalah problem di dunia pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan menjadi bukti bahwa
Sistem Pendidikan Islam belum diterapkan karena ketiadaan khilafah.
Di akhir
acara, beliau memperkenalkan Hizbut Tahrir Indonesia
dan metode perjuangan HTI yang sesuai dengan metode Rasulullah SAW. Tak lupa
beliau mengajak peserta bergabung
bersama Hizbut Tahrir Indonesia untuk memperjuangkan tegaknya khilafah sebagai
metode untuk menerapkan Syariah Islam secara
kaafah agar rahmatnya Islam dapat dirasakan seluruh alam.
Dalam acara yang dihadiri lebih dari 30 peserta
dari kalangan mahasiswi, guru dan ibu-ibu majelis ta’lim ini juga disosialisaikan GERAKAN
100.000 MAHASISWA TUNTUT SISTEM PENDIDIKAN TINGGI KHILAFAH. Peserta
dari kalangan mahasiswi menyatakan dukungannya dalam bentuk tanda tangan. Acara
diakhiri dengan foto bersama peserta dan pembicara.
Walaahu A’lam Bish Shawaab