Muslimah HTI Bengkulu menyelenggarakan "Kajian
Cermin Wanita Shalihah “Perempuan dan
Anak Mulia, Bahagia, Sejahtera Dalam Naungan Khilafah” Acara ini dihadiri
sekitar 20 peserta dari kalangan mahasiswa, guru dan ibu-ibu majelis taklim. Ustadzah
drg.
Wardah Samanhudi dan Ustadzah Indah Kartika Sari, SP
menjadi narasumber dalam kajian tersebut. Keduanya memaparkan materi tentang" Khilafah perisai hakiki perempuan dan anak”. Ustadzah Wardah menyampaikan bahwa saat ini dalam sistem Kapitalis-Demokrasi
bagian keluarga lebih dominan dibandingkan peran Negara, Negara lepas tangan
dalam mensejahterakan rakyatnya, negara berlepas tangan dalam mengayomi
masyarakat dalam hal apapun. Sehingga peran istri tidak lagi difungsikan
sebagai ummun warabbatul bait.
Seorang istri rela keluar rumah demi pekerjaan membantu suami dalam memenuhi
kebutuhan dalam rumah tangga. Sangat berbeda dalam sistem Khilafah, dimana
bagian Negara lebih besar dibandingkan keluarga. Dalam sistem khilafah, kehidupan
rumah tangga dapat difungsikan sebagaimana perannya. Seorang istri mampu
menjadi ibu pengatur rumah tangga dan mendidik generasi dengan baik dan seorang
suami mampu melaksanakan kewajibannya mencari nafkah sesuai tanggung jawabnya. Sementara itu Ustadzah Indah juga memaparkan bahwa Hizbut Tahrir senantiasa konsisten merujuk pada metode dakwah Rosulullah saat menegakkan Khilafah. Dengan misi isti’nafu al hayati al islamiyah li iqoomati al khilafah, dan Hizbut tahrir
melakukan pembinaan dan kaderisasi pejuang
dan pengemban dakwah (taklim
& tatsqif), interaksi dengan umat
dan perjuangan politik (tafa’ul ma’a al ummah
wa kifah assiyasiy), penerapan Islam secara
totalitas (tathbiiq al ahkam al islam).
Hizbut Tahrir juga menyerukan peserta untuk turut berdakwah, karena dakwah
adalah kewajiban setiap muslim dan amal yang sangat mulia, sekaligus amat sangat penting untuk penegakan kembali izzul
Islam wa al-muslimin. Dakwah bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun kita berada, sesuai dengan kemampuan, Kemampuan harus ditingkatkan melalui pembinaan intensif
guna meningkatkan syakhshiyyah (kepribadian) Islam dan kemampuan dalam dakwah Selanjutnya, bersedia menjadi kader (anggota), atau pendukung (muayyid)
yang memberikan tenaga, pikiran, dana, sarana dan hubungan untuk kemajuan
dakwah Hizbut Tahrir Indonesia
Acara ini dilaksanakan pada hari Ahad, 17 Januari 2016 bertempat
di Aula Vanda Hotel Samudera Dwinka, Kota Bengkulu,. acara ini dilaksanakan
untuk menyampaikan opini kepada masyarakat bahwa saat ini kita kehilangan
perisai dan memperjuangkan khilafah itu merupakan kewajiban setiap muslim.
Peserta begitu
semangat dan antusias dalam menyimak pemaparan materi dan fokus dalam mengikuti
tahapan acara demi acara.
Wallahualam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar