Selasa, 30 Agustus 2016

Reportase Kajian Cermin Wanita Shalihah (KCWS) #DPD 1 Muslimah_HTI_Provinsi_Bengkulu “Kekerasan Terhadap Guru, Negara Gagal Lindungi, Saatnya Kembali kepada Sistem Pendidikan Islam”

















Muslimah HTI Bengkulu menyelenggarakan "Kajian Cermin Wanita Shalihah dengan tema “Kekerasan terhadap guru, Negara Gagal Lindungi,Saatnya Kembali Pada Sistem Pendidikan Islam” Acara ini dihadiri sekitar 25 peserta dari kalangan mahasiswa, guru dan ibu-ibu majelis taklim. Ustadzah  Feliyanah,S.Pd menjadi narasumber dalam kajian tersebut.  Beliau memaparkan bahwa negeri ini dalam kondisi darurat masalah. Mulai dari korupsi, kedisiplinan rendah, tawuran antar pelajar, kriminalitas, narkoba dan masalah lainnya. Di antara orang-orang yang terkena tanggung jawab secara langsung adalah para guru yang setiap harinya bersinggungan langsung dengan generasi penerus bangsa ini. Generasi yang akan menggantikan kedudukan para pemimpin di kemudian hari. Itu artinya kualitas output dari siswa-siswi menjadi sebuah perkara yang sangat penting, bahkan menjadi penentu arah perjalanan sebuah negara.

Namun bagaimana jadinya jika sekolah yang dibangun sebagai tempat belajar justru beralih fungsi sebagai tempat untuk saling mempidana satu sama lain. Guru yang diberi gelar pahlawan tanpa jasa berusaha semaksimal mungkin untuk mengajar, mendidik dan membina siswa-siswinya agar menjadi insan yang cendikia serta memiliki kedisiplinan yang tinggi-justru malah mendapatkan perlakuan yang tidak sewajarnya bahkan guru dibayar denga gaji yang sangat kecil, ini semua adalah buah dari diterapkannya sistem liberalisme, ujarnya.

Beliau juga menjelaskan bahwa solusi dari semua ini adalah diterapkanya sistem pendidikan Islam. Bagaimana Islam sangat menghargai jasa para guru karena Islam memandang begitu sangat pentingnya akan pendidikan. Kesejahteraan guru dijamin, hak-hak guru diberikan, dilindungi dan guru dibayar dengan gaji yang sangat besar. Tak lupa beliau mengajak ummat khususnya peserta Kajian Cermin Wanita Shalihah untuk bersama-sama memperjuangkan agar diterapkannya sistem pendidikan Islam yaitu diterapkannya sistem Islam dalam naungan Daulah Khilafah. 

Acara ini dilaksanakan pada hari Ahad, 28 Agustus 2016 bertempat di Masjid Muhtaddin Bengkulu. Peserta begitu semangat dan antusias dalam menyimak pemaparan materi dan fokus dalam mengikuti tahapan acara demi acara.

Wallahualam.


Kamis, 18 Agustus 2016

‪#‎Reportase‬ ‪#‎DDI‬ ‪#‎MuslimahHTIDPD1Bengkulu‬ “Merindukan Kemerdekaan Hakiki di Bawah Naungan Syariah”







Indonesia tak lama lagi merayakan hari kemerdekaannya pada 17 Agustus, walau secara fisik kita telah merdeka namun tidak demikian dengan pemikiran. Perbincangan mengenai makna kemerdekaan terus dilakukan tak terkecuali oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD I Bengkulu yang mengadakan daurah Muslimah dengan tema “Merindukan Kemerdekaan Hakiki di Bawah Naungan Syariah” Minggu, 14 Agustus 2016.
Daurah berlangsung di sekretariat HTI DPD I Bengkulu, lebih kurang 15 muslimah pilihan hadir dalam daurah. Ustadzah Emnawati (Aktivis MHTI Bengkulu) hadir sebagai pembicara, ia mengatakan bahwa saat ini kita sedang dijajah dengan gaya baru (penjajahan secara pemikiran, red) namun hal tersebut tak disadari oleh kaum muslimin. Buktinya bahwa negeri ini belum merdeka yaitu masih tunduknya mereka kepada Asing, ujarnya. Ia menyampaikan bahwa yang dimaksud dengan Kemerdekaan Hakiki adalah saat manusia bebas dari segala bentuk penjajahan, eksploitasi dan penghambaan kepada sesama manusia.
Ia menambahkan bahwa mewujudkan kemerdekaan adalah misi dari Islam, dimana Islam diturun oleh Allah SWT untuk menghilangkan segala bentuk penjajahan, eksploitasi, penindasan, kezaliman dan penghabaan terhadap manusia. Inti dari kemerdekaan hakiki adalah terkontrolnya tindakan dan pola sikap oleh rasionalitas pemikiran,karena pemikiran yang mendalam akan menuntun manusia tidak terperosok dalam jurang penghambaan pada mahluk, materi dan hawa nafsunya sendiri. Inilah kemerdekaan Islam, cahaya kebebasan yang terpancar dari tauhid bahwa semua yang dilakukan hanya mengharap ridha Allah SWT, tutupnya.
Wallahu’alam Bisshawab.

Rabu, 03 Agustus 2016

Reportase Kajian Cermin Wanita Shalihah (KCWS) #DPD 1 Muslimah_HTI_Provinsi_Bengkulu “Kembali ke Fitroh, Kembali ke Syariah”



Muslimah HTI Bengkulu menyelenggarakan "Kajian Cermin Wanita Shalihah “Kembali ke Fitroh, Kembali ke Syariah. Acara ini dihadiri sekitar 25 peserta dari kalangan mahasiswa, guru dan ibu-ibu majelis taklim.  Ustadzah  Ummu Athiyah  sebagai narasumber dalam kajian tersebut. Iya menyampaikan bahwa sejatinya bulan Ramadhan menjadikan setiap hamba semakin bertaqwa. Sebagaimana firman Allah “ wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa (QS. Al baqarah [2]: 183). Namun pada fakta nya, setelah bulan Ramadhan selesai, semua kembali seperti sebelum bulan ramadhan, berbagai jenis kemaksiat dilakukan kembali. Dampak/akibat penyimpangan terhadap fitroh yaitu tampak  kerusakan diamana-mana, hancurnya kehidupan, Sebagaimana firman Allah “Siapa saja yang berpaling dari peringatanku , maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (QS Thoha [20] :124”. Semua itu menunjukkan bahwa bulan Ramadhan tidaklah meningkatkan ketaqwaan mereka kepada Allah swt.   
Cara memelihara Fitroh satu-satunya yaitu dengan kembali kepada Syariah dalam naunganDaulah Khilafah. Karena dengan kembali kepada Syariah, fitroh manusia akan terjaga. Hal itu bisa terwujud jika umat Islam dan tokoh umat secara bersama-sama berjuang untuk menegakkan kembali Khilafah ar-Rasyidah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah Tukasnya.
Acara ini dilaksanakan pada hari ahad, 30 Juli 2016 bertempatan di Masjid Muhtadin Bengkulu. Acara ini juga bertepatan di bulan syawal, sehingga tema yang diangkat yaitu Kembali ke Fitroh, Kembali ke Syariah. Peserta begitu semangat dan antusias dalam menyimak pemaparan materi dan fokus dalam mengikuti tahapan acara demi acara. Ketika masuk sesi diskusi, terlihat semangat yang menggebu dari peserta ditandai dengan banyak nya pertanyaan yang dilontarkan.
Wassalam.


Pemuda Islam : Think About Palestine Not Valentine

Oleh Najmah Jauhariyyah (Pegiat Sosial Media Bengkulu) Manusia adalah makhluk yang mampu berfikir.  Dengan berfikir manusia menjadi makhlu...