Jumat, 17 Juni 2016

Reportase Kajian Islam Ramadhan # Kampus_DPD 1 Muslimah_HTI_Provinsi_Bengkulu

Pada moment Ramadhan ini Muslimah HTI Bengkulu menyelenggarakan “Kajian Islam Ramadhan”  Acara ini dihadiri sekitar 21 peserta dari kalangan mahasiswa. Kajian ini dilakukan melihat faktanya bahwa di kalangan mahasisa yang begitu kurang dalam pemahaman agamanya. Ustadzah Indah Kartika Sari, S.P dan Ustazah Emnawati adalah narasumber dalam kajian tersebut. Ustazah Indah Kartika Sari,S.P menyampaikan materi tentang  "Proud To Be Gaul Fresh. Beliau memaparkan bahwa Islam mengatur hubungan perempuan dan laki-laki. Islam menetapkan beberapa kriteria syar’i pergaulan antara laki-laki dan perempuan untuk menjaga kehormatan, melindungi harga diri dan kesuciannya. Kriteria syar’i itu juga berfungsi untuk mencegah perzinahan dan sebagai tindakan prefentif terjadinya kerusakan masal. Di antaranya, Islam mengharamkan ikhtilath (bercampur laki-laki dan perempuan dalam satu tempat) dan khalwat (berduaan antara laki-laki dan perempuan), Islam juga memerintahkan adanya sutrah (pembatas) yang syar’i dan menundukkan pandangan, serta meminimalisir pembicaraan dengan lawan jenis sesuai dengan kebutuhan. Setiap manusia Allah karuniakan yang namanya naluri seksual (gharizah an-nau’). Namun Islam punya aturan dalam hal. Dalam mejaga keturunan, Islam mempunya aturan yaitu melalui jalur pernikahan yang jelas diriidhai Allah SWT.
Narasumber yang kedua yaitu Ustadzah Emnawati yng mengupas masalah fiqih. Beliau memaparkan masalah rukshah dalam Islam. Beliau memaparkan bahwa rukhsah adalah keringanan yang diberikan Allah sebagai pengecualian dari hukum asli karena adanya halangan/uzur pada seorang hamba/mukallaf. Golongan yang mendapatkan rukhsah untuk meninggalkan puasa adalah orang sakit, musafir, wanita yang haidh atau nifas, wanita hamil atau menyusui dan orang tua renta yang tak mampu lagi melaksanakan ibadah puasa.

Acara ini dilaksanakan pada hari kamis 9 Juni 2016 dan selasa 14 Juni 2016 bertempat di rumah binaan. acara ini dilaksanakan untuk menyampaikan dan mengajak terutama mereka para intelektual muda untuk mau mempelajari Islam. Jadilah mahasiswa yang cerdas dan kritis terhadap masalah yang ada. Peserta begitu semangat dan antusias dalam menyimak pemaparan materi dan fokus dalam mengikuti tahapan acara demi acara.

Rabu, 15 Juni 2016

Reportase #LightUpYourRamadhan #LDS HTI BENGKULU



Kegiatan Pesantren Kilat dalam rangka Bulan Ramadhan yaitu bulan dimana di turunkannya Al-Quran ,Agenda ini Di selenggarakan oleh Lembaga Dakwah Sekolah (LDS) MHTI Bengkulu bekerjasama dengan beberapa Sekolah di Kota Bengkulu yaitu SMK.S 4 PGRI yang terselenggara tanggal 10 juni 2016, SMP.N 5 Kota Bengkulu pada tanggal 13-14 juni 2016 serta Remaja Islam Masjid Al-Hamid Kandang Limun pada tanggal 11,12 juni 2016
Dengan tema yang di usung pada Ramadhan 1437 H kali ini yaitu "Light Up Your Ramadhan" 



Dalam rangkaian kegiatan SANLAT ini sangat meriah dan mendapat antusias yang luar biasa dari para  peserta. Semoga Kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dan penyadaran kepada para generasi muda agar bisa lebih menganal Islam,karena kekuatan umat ada d











i para pemuda dan pemudinya para penerus generasi.

Kamis, 02 Juni 2016

Reportase Kajian Cermin Wanita Shalihah #DPD 1 Muslimah_HTI_Bengkulu Muslimah HTI Bengkulu menyelenggarakan " Kajian Cermin Wanita Shalihah” dengan tema “Menggagas Solusi Tuntas Kekerasan Seksual”


Muslimah HTI Bengkulu kembali menyelenggarakan acara diskusi publik bertajuk Kajian Cermin Wanita Shalihah. Acara ini dihadiri sekitar 25 peserta dari kalangan mahasiswi, Ibu-ibu Majelis Taklim, Guru dan Ibu Rumah Tangga. Adapun narasumber “Kajian Cermin Wanita Shalihah” kali ini adalah Ustadzah Fitri Andusti (Aktivis DPD 1 MHTI Bengkulu) yang memaparkan materi tentang “Menggagas Solusi Tuntas Kekerasan Seksual”
Beliau  menyampaikan bahwa kekerasan seksual di Indonesia setiap tahun meningkat sebesar 50%. Hal itu membuat Indonesia menempati peringkat tertinggi di Asia Pasifik dalam hal kekerasan seksual. Berbagai solusi yang ditawarkan pemerintah selama ini ternyata belum mampu mengurangi ataupun menghanguskan kekerasan seksual yang semakin hari semakin mengakar. Ini diakibatkan pemicu dari kejahatan itu sendiri tidak dihentikan operasinya. Misalnya peredaran miras yang merupakan induk dari segala kejahatan. Jangankan untuk memberhentikan peredaran miras, perda (peraturan daerah) miras pun malah dicabut. Seperti diketahui, kejadian tragis yang menimpa saudara kita Yuyun merupakan salah satu contoh dampak dari kemiskinan, liarnya peredaran miras serta minimnya keamanan bagi warga negara.  Padahal sistem Islam menjaga suasana taqwa terus hidup di tengah masyarakat. Negara berkewajiban membina warganegaranya sehingga ketaqwaan individu menjadi pilar bagi pelaksanaan hukum-hukum islam. Individu bertaqwa tidak akan melakukan kekerasan seksual. Masyarakat yang bertaqwa juga akan selalu mengontrol agar individu tidak melakukan pelanggaran. Di sisi lain hukum hanya berpihak pada  para kapital tidak akan memihak perempuan. Sementara itu dalam Islam, perempuan merupakan kehormatan yang wajib dijaga serta ditempatkan dalam kedudukan yang tinggi dan terhormat. Ustadzah Fitri Andusti  juga menjelaskan saat Islam memimpin dunia,  Rasulullah memerangi Yahudi Bani Qainuqa dan mengusir mereka dari Madinah hanya karena membela  kehormatan seorang muslimah.  Sementara itu, Khalifah Al Mu’tashim mengirim puluhan ribu tentaranya  hanya karena teriakan seorang muslimah. Maka suatu keniscayaan jika Syariah dan Khilafah diterapkan akan mampu mendatangkan rahmat  bagi seluruh perempuan.
Acara ini dilaksanakan pada hari Ahad, 29 Mei 2016 bertempat di Mesjid Al-Muhtadin (Samping RRI Bengkulu) Kota Bengkulu.  Acara ini dilaksanakan untuk menyampaikan opini kepada peserta tentang  urgennya penerapan syariah Islam agar  terjaga dan terpelihara kemuliaan  perempuan dan Islamlah satu-satunya solusi yang mampu meminimalisir kekerasan seksual maupun kejahatan lainnya..  Peserta begitu semangat dan antusias dalam menyimak pemaparan materi serta semangat bertanya pada saat sesi tanya jawab dan fokus dalam mengikuti tahapan acara demi acara. Wallahualam.




Pemuda Islam : Think About Palestine Not Valentine

Oleh Najmah Jauhariyyah (Pegiat Sosial Media Bengkulu) Manusia adalah makhluk yang mampu berfikir.  Dengan berfikir manusia menjadi makhlu...