Muslimah HTI
Bengkulu menyelenggarakan "Kajian Cermin Wanita Shalihah “Keluarga SAMARA Dambaan Umat” Acara
ini dihadiri sekitar 75 peserta dari kalangan mahasiswa, guru dan ibu-ibu
majelis taklim. Adapun
narasumber “KCWS”
kali ini adalah ibu. Feliyanah, S.Pd, ibu. Wardah dan ibu. Oca (DPD 1 MHTI
Provinsi Bengkulu) yang memaparkan materi tentang " Keluarga SAMARA Dambaan Umat”. ia menyampaikan bahwa penyebab ketidak harmonisan dalam sebuah
keluarga berawal dari kesalah pandangan dalam keluarga dan dampak dari kesalah
pandangan tersebut yaitu Tingginya angka
perceraian, Tinggi nya angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Makin maraknya
perselingkuhan, Terabaikan nya hak anak. Adapun fakor-faktor penyebabnya
adalah Ketidak pahaman tentang fungsi masing-masing dalam keluarga, Karakter suami yang
tempramental, Tingkat pendidikan yang rendah, Kesulitan ekonomi, Adanya orang
ketiga, Istri yang suka membangkang, Tidak adanya sistem yang kondusif.
Padahal, untuk tercapainya keluarga SAMARA dibutuhkan Kepemimpinan suami, dan
ketaatan seorang istr., seperti Khutbah Rasulullah pada saat haji wada “
bertakwalah pada Allah dalam perkara perempuan. Sungguh,
kalian telah mengambil mereka dengan amanah Allah, pada mereka ada hak rezeki (makanan) dan pakaian yang baik”. dan didalam hadist lain sebaik-baik
kalian adalah yang berlaku adil terhadap istri mereka serta Keluarga sakinah akan membawa ketenangan dan
ketentraman dalam keluarga. Maka, untuk mewujudkan
keluarga SAMARA, keluarga dambaan ummat, antara suami dan istri harus saling
mencintai karena Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda “
siapa saja yang memberi karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena
Allah, berarti ia telah sempurna iman nya (Hr. Al-hakim). Rasulullah SAW
bersabda”orang mukmin yang paling sempurna iman nya adalah orang yang paling
baik akhlaknya dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istriny.
( HR. At-Tirmidzi).
Acara ini
dilaksanakan pada hari Ahad, 20 September
2015 bertempat
di Sekretariat DPD I HTI Bengkulu, Ketahun dan Argamakmur. acara
ini dilaksanakan untuk menyampaikan opini kepada masyarakat bagaimana kondisi
dan fakta kerusakan dalam rumah tangga tidak terlepas dari paham sekulerisme
dan kapialisme sehingga peran seorang ibu didalam rumah tangga sangat minim. serta
urgennya memperjuangkan syariah dan khilafah agar terjaminnya akidah serta
keluarga dambaan umat. Peserta begitu semangat dan antusias dalam menyimak
pemaparan materi dan fokus dalam mengikuti tahapan acara demi acara.
Wallahualam.