Rabu, 20 Januari 2016

Reportase Kajian Cermin Wanita Shalihah (KCWS) Spesial Edisi KIN-3 #DPD 1 Muslimah_HTI_Provinsi_Bengkulu “Perempuan dan Anak Mulia, Bahagia, Sejahtera Dalam Naungan Khilafah”










Muslimah HTI Bengkulu menyelenggarakan "Kajian Cermin Wanita Shalihah “Perempuan dan Anak Mulia, Bahagia, Sejahtera Dalam Naungan Khilafah” Acara ini dihadiri sekitar 20 peserta dari kalangan mahasiswa, guru dan ibu-ibu majelis taklim. Ustadzah  drg. Wardah Samanhudi dan Ustadzah Indah Kartika Sari, SP menjadi narasumber dalam kajian tersebut. Keduanya memaparkan materi tentang" Khilafah perisai hakiki perempuan dan anak. Ustadzah Wardah  menyampaikan bahwa saat ini dalam sistem Kapitalis-Demokrasi bagian keluarga lebih dominan dibandingkan peran Negara, Negara lepas tangan dalam mensejahterakan rakyatnya, negara berlepas tangan dalam mengayomi masyarakat dalam hal apapun. Sehingga peran istri tidak lagi difungsikan sebagai ummun warabbatul bait. Seorang istri rela keluar rumah demi pekerjaan membantu suami dalam memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga. Sangat berbeda dalam sistem Khilafah, dimana bagian Negara lebih besar dibandingkan keluarga. Dalam sistem khilafah, kehidupan rumah tangga dapat difungsikan sebagaimana perannya. Seorang istri mampu menjadi ibu pengatur rumah tangga dan mendidik generasi dengan baik dan seorang suami mampu melaksanakan kewajibannya mencari nafkah sesuai tanggung jawabnya.  Sementara itu Ustadzah Indah juga memaparkan bahwa Hizbut Tahrir  senantiasa konsisten  merujuk pada metode  dakwah  Rosulullah saat menegakkan Khilafah. Dengan misi isti’nafu al hayati al islamiyah li  iqoomati al khilafah, dan Hizbut tahrir melakukan pembinaan dan kaderisasi pejuang  dan pengemban dakwah  (taklim & tatsqif), interaksi  dengan umat dan perjuangan politik (tafa’ul ma’a al ummah  wa  kifah  assiyasiy), penerapan Islam secara totalitas  (tathbiiq  al ahkam al islam). Hizbut Tahrir juga menyerukan peserta untuk turut berdakwah, karena dakwah adalah kewajiban setiap muslim dan amal yang sangat mulia, sekaligus amat  sangat penting untuk penegakan kembali izzul Islam wa al-muslimin. Dakwah bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun kita berada, sesuai dengan kemampuan, Kemampuan harus ditingkatkan melalui pembinaan intensif  guna meningkatkan syakhshiyyah (kepribadian) Islam  dan kemampuan dalam dakwah  Selanjutnya, bersedia  menjadi kader (anggota), atau pendukung (muayyid) yang memberikan tenaga, pikiran, dana, sarana dan hubungan untuk kemajuan dakwah Hizbut Tahrir Indonesia
Acara ini dilaksanakan pada hari Ahad, 17 Januari 2016 bertempat di Aula Vanda Hotel Samudera Dwinka, Kota Bengkulu,. acara ini dilaksanakan untuk menyampaikan opini kepada masyarakat bahwa saat ini kita kehilangan perisai dan memperjuangkan khilafah itu merupakan kewajiban setiap muslim.
Peserta begitu semangat dan antusias dalam menyimak pemaparan materi dan fokus dalam mengikuti tahapan acara demi acara.
Wallahualam.



Kajian Cermin Wanita Shalihah "Metode Mencintai Nabi Muhammad SAW #DPD I Muslimah HTI Bengkulu


Muslimah HTI Provinsi Bengkulu menyelenggarakan Peringatan Maulid Nabi SAW kerjasama dengan Majelis Ta’lim Nurul Islam Desa Lebong Tambang Kabupaten Lebong. Acara ini dihadiri kurang lebih 50 orang dari ibu-ibu majelis taklim dan masyakat sekitar. Ustadzah drg.Wardah Samanhudi (Aktivis Muslimah HTI Bengkulu) menjadi narasumber dalam kegiatan kali ini. Beliau memaparkan tentang “Metode Mencintai Nabi Muhammad SAW”. Sebagai bentuk kecintaan dan pengagungan kita terhadap Nabi Muhammad SAW kita mempunyai keharusan menyelaraskan semua hal yang terkait dengan pribadi maupun sosial kita dengan tuntunan Rasulullah SAW. DIimulai dari tuntunan hal pribadi yang berupa ibadah, hal sosial yang berupa peraturan hidup seperti bidang hukum, ekonomi, pendidikan, dan bidang sosial lainnya harus mengikuti semua tuntunan Rasulullah SAW. Begitulah seharusnya bentuk kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW.  Kita patut bersyukur karena cahaya islam hadir di tengah-tengah kita, setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, disana Rasulullah berhasil menegakkan pemerintahan secara islam. Rasulullah dengan leluasa berdakwah dengan mengirimkan utusan-utusan sampai ke pelosok-pelosok negeri termasuk didaerah kita.
Selain menekankan bagaimana metode mencintai Nabi Muhammad SAW, narasumber juga memaparkan bahwa pertama kita harus mencintai sang pencipta kita yaitu Allah SWT, dengan cara mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Selain itu kita juga harus mematuhi orang tua terutama ibu, ini bagi yang belum menikah sedangkan bagi orang sudah menikah suami masih tetap mematuhi ibunya, sebagai istri harus patuh kepada suami selagi sang suami masih memerintahkan kepada hal kebaikan.
Begitulah bentuk kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW, Selain harus Mencintai Rasulullah SAW kita juga harus mencintai Allah SWT dan orang tua kita.
Acara ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 08 Januari 2016 bertempat di Masjid Nurul Islam Desa Lebong Tambang, Kabupaten Lebong. Acara ini dilaksanakan untuk menyampaikan bagaimana metode mencintai Nabi Muhammad SAW dalam rangka memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW. Peserta begitu semangat dan antusias dalam menyimak pemaparan materi dari narasumber.

Wallahualam.


Pemuda Islam : Think About Palestine Not Valentine

Oleh Najmah Jauhariyyah (Pegiat Sosial Media Bengkulu) Manusia adalah makhluk yang mampu berfikir.  Dengan berfikir manusia menjadi makhlu...